Alasan orang-orang lebih memilih Gestun; ambil cash dengan menggesek kartu kredit di merchant ketimbang lewat alat ATM, karena konsumen bukanlah orang bodoh. Peluang usaha gestun/ambil cash marak di seluruh kota besar di Indonesia. Semakin berkembang penggunaan kartu kredit di sebuah kota, semakin menjamur usaha tarik cash kartu kredit seperti ini. Mustahil dihentikan atau ditiadakan.
Biang asal penyakitnya ada pada bank itu sendiri, bukan di nasabah atau merchant atau bahkan ancaman sistemik perbankan. Kalau bank atau asosiasi AKKI mau membereskan hal ini, bereskan diri mereka sendiri. Bukan pihak lain. Yang bisa dilakukan bank hanyalah membuat praktek gestun/ambil cash ini berjalan secara sembunyi-sembunyi dan makin sulit dideteksi. Kenapa kami bisa berkata demikian? Mestinya bank ingat pepatah mereka sendiri; YANG PENTING BAYAR TAGIHANYA!
Selama usaha gestun/ambil cash kita menghasilkan keuntungan buat bank, bank tidak mungkin berani menarik kembali alat EDC tersebut. Ini sama saja mematikan usaha bank itu sendiri. Paling bank tersebut mungkin mengajari kita tips yang lebih mantab agar tidak terlalu mencolok sehingga diketahui bank lainnya. Atau mereka mungkin menasehati kita yang sebenarnya berarti "sulit bagi kami supaya tidak bekerjasama dengan kita". Dan andaikata memang alatnya dicabut, toh nanti juga mungkin ditawari oleh bank lainnya. Jadi santai saja. Tunggu waktunya. Yang mengenakan surcharge 3% pada saat belanja tidak dicabut alatnya yang jelas-jelas merugikan konsumen, masa ini yang gestun/ambil cash dicabut alatnya? kita bisa menilai sendiri mentalitas orang bank. Kalau berbelanja kena surcharge 3% jelas ini menipu konsumen, tetapi kalau gestun/ambil cash meski kena surcharge alias fee 5% tetapi konsumen sudah dikasih tahu.
Berikut ini beberapa alasan yang berhasil kami lacak kenapa gestun/ambil cash kartu kredit lebih dipilih nasabah atau mungkin selalu hadir di tengah masyarakat. Masuk akal atau tidak, kita tentukan sendiri:
1. Butuh Dana Cash Mendadak. Namanya juga butuh uang cash (bukan barang), ya jelas orang ambil uang cash. Namanya mendadak terus mau ambil atau pinjam dari mana? Buat apa punya kartu kredit jika mustahil dimanfaatkan? Emang pinjam uang dari bank bisa dikasih? Proses KTA saja butuh waktu berbulan-bulan. Jadi lebih gampang ke merchant gestun/ambil cash.
2. Merchant Tidak Menerima Kartu Kredit. Bagaimana jika merchant tersebut adalah rumah sakit di mana kita perlu mengobati orang tua kita? Gesek kartu kredit mustahil, lagian butuh dana Supaya berobat. Bukankah pilihannya tarik cash? Yang penting kita bayar tagihannya.
3. Tarik Cash Lewat ATM Kena Biaya Besar. kita pasti sudah tahu bahwa sekali tarik cash lewat alat ATM dikenakan biaya 4% atau minimum Rp 50.000 tergantung mana yang lebih besar. Ada kalimat "tergantung mana lebih besar" sudah harus membuka mata kita tentang mentalitas orang bank. Tarik cash lewat ATM ada batasannya. Uang keluar per tarikan maksimum Rp 1,5 juta. Mau ambil Rp 10 juta mesti tarik 7x yang sama saja menyumbang Rp 350.000 buat bank. Sama saja bohong. Di merchant tarik cash bahkan cukup 2,5% - 3%.
4. Bunga Tarik Cash ATM Lebih Tinggi. Sudah kena biaya lebih tinggi, masih ada biaya bunga. Jebakan yang sangat mematikan. Ambil cash lewat merchant bunganya lebih rendah karena dianggap transaksi belanja ritel. Terkecuali kita membayar penuh otomatis bunga ini tidak mungkin ada.
5. Tarik Cash Lewat ATM Terbatas. Punya kartu kredit berlimit Rp 50 juta sudah pasti mustahil tarik cash (cash advance) Rp 50 juta. Tetapi berbelanja bisa Rp 50 juta sekaligus. Dengan demikian butuh uang maksimal sudah jelas orang mungkin memilih gestun/ambil cash di toko. Kok orang bank goblok sekali ya?
6. Menghindari Tindak Kriminal. Tarik cash lewat alat ATM berarti mengambil uang cash dan bisa jadi sasaran perampokan atau pencopetan. Sudah kena biaya besar, bunga tinggi, tidak maksimal, tidak aman lagi. Mending orang datang ke toko gestun/ambil cash. Uang bisa ditransfer ke rekening kita dan tak perlu pegang uang kontan atau pegang secukupnya saja. Gampang kan?
7. Merchant Gestun/ambil cash Ada Di Mana-Mana. Di mana ada merchant di sana ada merchant gestun/ambil cash. Percayalah pada kami. Selalu ada merchant gestun/ambil cash baik yang terang-terangan menawarkan jasanya atau bahkan sembunyi-sembunyi. Toko manapun bisa menjadi merchant gestun/ambil cash asal sudah kenal baik, didekati perlahan-lahan atau kalau pemilik toko atau manajer perusahaan tersebut mengerti peluang usaha ini. Namanya juga cari uang, siapa yang tidak mau? Emang kalau kita tidak punya uang, orang bank bisa kasih makan buat anak cucu kita? Jadi sikat saja peluang ini. Peduli omongan orang bank.
Kurang lebih itulah 7 alasan kenapa gestun/ambil cash kartu kredit mungkin selalu ada dan mustahil ditiadakan sama sekali. Karena memang biang asal penyakitnya di bank itu sendiri. Kalau tidak mau orang gestun/ambil cash terjadi, ya basmilah 7 poin di atas. Apakah bank berani dan bisa membasmi 7 alasan masuk akal di atas? kita tunggu tanggal mainnya.
Jumlah penerbit kartu kredit yang banyak dan beragam, membuat mereka saling bersaing. Di atas kertas boleh saja berkata saling mendukung atau bekerjasama, namun prakteknya bisa berbeda. Tiap-tiap bank memiliki tekniknya masing-masing supaya menjadi raja perbankan. Otomatis praktek gestun/ambil cash tidak mungkin bisa dihilangkan sama sekali. Meski secara sembunyi-sembunyi di asosiasi AKKI bisa saja mereka berkata mungkin menghapus praktek gestun/ambil cash, bekerjasama memberantas usaha gestun/ambil cash, bla...bla...bla. Gebrakan tersebut seringnya hanya hangat-hangat tai ayam supaya menyenangkan hati pejabat BI atau keputusan BI. Bahkan tidak tertutup kemungkinan keputusan BI hanyalah keputusan formalitas saja layaknya ribuan Kepres, Kepmen, UU dan Perda di Indonesia yang hanya sebagai hiasan saja.
Sumber tulisan dari sini.
14 komentar:
siip mas bro...hajar saja bank-bank resek, simpan uang di bank bunga kecil, pinjam uang di bank bunga mencekik, padahal uang tabungan kita diputerin, yang untung gedhe mereka....betul nggak
betul22
nice inponya gan, thank'z...
Sangat setuju dengan artikelnya. Hidup Gestun!
Gestun di Palembang: Sera Cell, Komplek Palembang Square, Depan RS Siloam Sriwijaya Telp.0711-7231201, 0813-6929-9788
http://rusdygunawan.blogspot.com/2013/01/gestun-gesek-tunai-atau-tarik-tunai.html
Info tempat-tempat gestun di seluruh Indonesia. Terlengkap dan selalu diupdate. Silahkan mampir ke blog saya.
Mau kasih saran aja, ati2 agan2, untuk gestun bisa buka peluang kejahatan. Kartu agan2 bisa di buat dummy tentunya kartu dengan data2 agan2 sekalian...
Mau kasih saran aja, ati2 gan klo gestun... Bisa buka peluang tuh merchant buat dummy kartu agan2 sekalian, tentunya kartu2 dengan data2 agan2 sekalian.
Info Gestun Gesek Tunai Tarik Tunai dan Jasa Pelunasan (dana talangan) Kartu Kredit di Palembang:
1.Sera Cell, Kantor Ponsel, Komplek Palembang Square R.63 (Depan Happy Puppy Karaoke / Global Superstore) Telp. 07117231201, 081369299788, Pin BB 2892CC8F .
2. GALAXY Tour, Palembang Trade Center PTC Mall GF.G1-11 Telp. 07118888772, 081927741888, Pin BB 29E59D8B
http://rusdygunawan.blogspot.com
Gestun dan Dana Talangan di Palembang
Ria Cell
jl Amphibi Depan Alfamart Sekip Ujung Palembang
tlp:082175671017
Proses Cepat, Mudah dan Murah
Info Jasa Tarik Tunai dan Talangan Kartu Kredit Bekasi:
Bekasi Square
0813-1058-8321
BBM: 2B3632BA
Proses mudah & cepat!
Syarat: bawa KTP & Kartu Kredit!
Salam Super!!!
Jasa gestun daerah jambi hub 0821.7719.9462
Gestun-jambi.blogspot.com
:D
jasa gestun denpasar hb : 0817791144
Info Gestun Gesek Tunai Tarik Tunai Kartu Kredit di Palembang Dengan Rate terbaik (Buka setiap Hari):
Manggala Motor (Dena lokasi Cek di http://gestunpalembang.blogspot.com/2015/07/jasa-gesek-tunai-yang-kami-tawarkan.html )
Jln. Puncak Sekuning No 9 Rt.1 Rw.1
Kel. Lorok Pakjo Kec. Ilir Barat 1
Hp. 081995153993 / 082190319818
bb: 2142F5E8
Line : 082190319818
Whatsapp : 082190319818
Posting Komentar